Petani sawit swadaya

Petani sawit swadaya adalah petani sawit yang menanam sawit nya secara mandiri dan mendapatkan ilmu secara otodidak/belajar dengan pengalaman dan teman/keluarga petani sawit lainnya. Klik disini
Petani sawit swadaya tumpangsari


Dalam industri kelapa sawit, petani swadaya adalah petani yang harus mendapat perhatian serius. Keberadaannya yang berada paling ujung rantai supply menjadikan petani swadaya sebagai pihak yang paling rentan. Di Indonesia, secara umum petani (plasma dan swadaya) menguasai setidaknya 42% dari total luas lahan perkebunan kelapa sawit, atau sekitar 4,5 juta Ha. Dari luas tersebut, sekitar 79% adalah dalam penguasaan dan pengelolaan petani kelapa sawit swadaya atau petani mandiri, dengan luas 3,4 juta Ha.

Beda dengan petani plasma, dimana kebun yang dikelola terintegrasi dengan perusahaan perkebunan besar, maka petani sawit swadaya adalah petani yang tidak memiliki hubungan kemitraan dengan pabrik. Situasi ini mendorong petani swadaya untuk memilih menggunakan pihak ketiga dalam hal ini perantara, dalam penjualan hasil TBS dari kebun mereka. Dampaknya adalah petani swadaya tidak mendapatkan harga yang baik, karena membuat rantai pasok TBS sangat panjang.
Dengan adanya PnC 2018 RSPO ini industri kelapa sawit mulai memperhatikan petani sawit swadaya  yang tertuang pada prinsip ke 5 RSPO PnC 2028 yaitu dukungan terhadap petani, dengan adanya prinsip ini mau nggak mau industri kelapa sawit yang sustainable akan mulai memperhatikan petani sawit swadaya dengan serius. Namun perlu dicatat hal ini akan berjalan apabila petani sawit swadaya mau  di dampingi perusahaan, Karena belum ada tekanan/paksaan ke petani supaya harus mengikuti pendampingan perusahaan, program ini rata-rata di bukak perusahaan tanpa ada paksaan.

Terimakasih
KR093


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara jarak tanam mata 5

Rantai pasok kelapa sawit

Perhutanan sosial